Sabtu, Oktober 31, 2009

Merenungi...Ampuni hamba ya Allah

Aku termenung tentang hidup ini
Tentang perjalanan yang aku arungi
Sebuah perumpamaan yang takkan habis diuraikan

Kau yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagiku
Sebuah hakiki kehidupan yang mulai nampak di hadapku
Mengerti tentang suka dan duka yang ku tempuh
Allah, hanya padaMu hamba bersimpuh

Air mata ini menitik untukku
Menangisi segala dosa yang selalu mengalir padaku
Meratapi segala amal kebaikan yang sedikit kurengkuh
Entah apa yang merasukiku
Sejenak aku teringat akan Engkau
Semoga seterusnya aku selalu ingat akan Engkau
Hingga akhir hayatku
Aku serahkan, hidup dan matiku hanya untukMu ya Allah

Semua cerita yang aku ukir didunia ini adalah sebuah kealpaan
Hamba mohon, beri ampunanMu
Selamatkan hamba dari kefanaan dunia dan panasnya api neraka

Di sepertiga malamMu aku merasakan kesejukan yang tak ternilai
Kurasakan kasih sayangmu meresap dalam hausnya batin ini

Tetapkan hati ini padaMu
Tuntunlah langkah ini menuju ridhoMu
Menuju tempat terindah yang Engkau janjikan

Ya Allah yang Maha Agung
Ampuni hamba, kedua orang tua hamba, saudara-saudara hamba, dan semua orang yang memegang teguh keimananMu

Ya Allah yang Maha Pemurah
Ingatkan hati ini untuk selalu bersyukur kepadaMu
Terima kasih Ya Allah, Kau telah ingatkan hamba tentang hidup ini
Hidup yang hanya sesaat, tak selamanya
Hidup yang hanya sementara, tak seterusnya
Berikan segala rahmat dan ampunan di sisa umurku

Ampuni hamba...


Jumat, Oktober 30, 2009

Puisi: Inilah Aku untukmu!

Jangan pernah berpaling dariku, sungguh itu tak pantas untuk kau lakukan.

Aku mohon jangan berpaling dariku!!!

Jangan!!!

Pesona yang kau pancarkan kepadaku, biarlah tetap menyinari ruang hatiku.

Tatanan rindu ini telah teratur pada jalurnya, maka janganlah kau hambat dengan dinginnya sikapmu.

Aku telah berjanji untuk menanti dirimu hingga tak terhitung waktu yang akan ku tempuh.

Biarkan cinta ini mengalir dengan deras pada dirimu.


Jangan pernah menjauh dariku, sungguh itu tak seharusnya kau lakukan.

Aku mohon jangan menjauh dariku!!!

Jangan!!! Jangan!!!


Berikan aku kesempatan untuk menjadi yang terbaik bagi jiwa dan ragamu.

Buang semua ragu!

Inilah aku untukmu!

Rabu, Oktober 28, 2009

Kamulah kata hatiku (Gigi kelinci)

Aku tak gusar sedikitpun, dalam penantian, tetap aku kejar cita-citaku.
Namun mencintaimu itu adalah anugerah bagiku.
Berusaha aku jaga perasaan ini hingga saatnya tiba.

Kau pernah berpesan kepadaku untuk mengikuti kata hati,
dan kini aku telah mengikuti kata hatiku,
berkata hatiku bahwa dirimu yang aku tunggu.

Kau hadirkan cerita indah dari lubuk asmara yang sukar aku terka kegalauan.
Aku tersangkar dalam aroma cinta yang indah.

Seuntai harapan ini berikrar hingga langit.
Aku ingin nafasku ini adalah nafasmu.
Rindu ini rindumu.
Bahagia ini bahagiamu.
Senyumku ini senyummu.
Suka duka, kau dan aku.

Laksana pancaran cahaya yang membias jendela kalbu.
Aku tertegun, dengan perasaan yang bercampur dalam bejana kehidupan.
Mengetuk pintu hatiku, memaksa masuk ke dalam gelora nuraniku.
Kau, jadilah bagian di hidupku. Aku mohon.


Sabtu, Oktober 24, 2009

Puisi: Menantimu (gigi kelinci)

Sungguh, aku telah bertekad untuk menanti

Takkan ku palingkan muka ini dari senyummu
Bahwasanya akupun galau saat tak tampak senyummu di hadapanku

Aku ingin menjadi lebih dari sekedar Matahari bagimu
Aku ingin menjadi lebih dari sekedar Air bagimu
Aku tak ingin pergi darimu

Mohon terima penantianku padamu
Hampanya hati tak bisa ku cegah jika tanpamu
Aku mohon, penuhi dengan segala ketulusanmu

Biarkan penantian ini berakhir dengan bahagiaku dan bahagiamu

Jumat, Oktober 23, 2009

Puisi: Asmaraku (gigi kelinci)

Ada binar di matamu
Aku yang merasa beruntung karena telah jatuh cinta kepadamu
Sebagai seorang lelaki yang mengharap bidadari, yaitu kamu
Sejenak aku ungkap perasaan ini kepadamu
Selamanya yang aku dambakan perasaan ini tertuju padamu

Ada damai dari senyummu
Menentramkan gelisah nuraniku
Menyegi, membentuk satu rangkaian rindu
Terurai telah kisah asmara dalam hatiku
Yang meruncing hingga bertumpu
Menjadi inti dari syairku
Sehingga nyata bahwa aku sangat merindu
Kamu...

Puisi: Karena Kamu (gigi kelinci)

Karena kamu itu indah, maka aku bilang indah.

Karena kamu itu anggun, maka aku bilang anggun.

Karena kamu itu cantik, maka selayaknya aku bilang cantik.

Karena keramahanmu, maka aku merasa nyaman di dekatmu.

Karena senyummu, aku tak kuasa menahan rindu

Karena kamu, aku jatuh cinta

Karena kamu, yang aku mau

Sungguh hanya kamu yang aku tunggu

Berikan aku cinta terbaikmu


Rabu, Oktober 21, 2009

Puisi: Ya Allah..Berikan Dia Untukku (gigi kelinci)

Ya Allah,
Berikan aku kesabaran dalam penantianku
Tentang dirinya aku berharap pada-Mu
Jadikan penantianku menjadi salah satu kedewasaan dalam beribadah kepada-Mu

Sekuntum mawar yang aku kagumi, yang hendak aku petik
Sebagai pengharum resah ini dikala pelik

Berikan dia untukku..Berikan aku untuknya..
Jadikan dia untukku..Jadikan aku untuknya..
Sholehah-kan dia untukku..Sholeh-kan aku untuknya..
Sucikan kami dalam ikatan yang Engkau ridhoi
Ampuni segala kesalahan kami
Sepatah do'a untuk kami aku haturkan pada-Mu

Ya Allah,
Berikan aku keleluasaan dalam berpikir tentang dia yang aku kagumi
Hilangkanlah segala resah yang ada di hati ini
Bukalah kedua mataku dengan cahaya hati
Agar aku bisa menanti demi ridho-Mu

Sekuntum mawar yang elok, aku terpesona
Hanya bisa melihatnya dari jauh
Jangan biarkan hati ini kecewa, tabahkanlah apabila dia memang bukan untukku
Teguhkanlah senyuman di bibirku jika memang dia tidak bagiku

Ya Allah,
Tetapkanlah kesabaran dalam penantianku..

Yakinlah..

Melangkahlah dengan penuh keyakinan, iringi dengan irama do'a dibalut dengan jubah kepasrahan.
Hanya Allah yang tahu apa yang terbaik bagi kita.
Pejamkanlah matamu, sambut hari esok dengan senyuman..

Biarkan alam semesta mengalirkan energi positif pada keteguhanmu, tetap tersenyum disaat gagal.
Wajib bersyukur disaat berhasil.
Allah bersamamu disetiap hela nafasmu..

Semoga apa yang kau cita-citakan dapat kau raih dengan ridho-Nya, itulah hakiki sebuah kehidupan.
Tetap berikan yang terbaik

Semoga Sukses. Aamiin

Selasa, Oktober 20, 2009

Saat Ini

Saat ini..

Yang jelas ada kamu di hati ini.
Aku tak peduli nanti, aku tak peduli esok hari, aku tak peduli.
Yang pasti saat ini ada kamu di hati ini, bukan yang lain.
Segala rindu tercurah padamu.

Dalam bait-bait kerinduan, dalam prosa ketakjuban yang bermajaskan kesempurnaan,
disitulah dirimu bernaung.

Mengharapkan sebuah titik temu yang saling bersinergi hingga menciptakan sebuah karya yang linier, ingin aku ukir bersama dirimu.

Kamu, tak bisa aku hindari.
Tak mampu aku mengingkari, bahwa dirimu yang saat ini ada di hati.
Senyummu, tak bisa aku berpaling dari itu.
Keramahanmu, ingin aku berlama-lama dalam sejuknya.

Kamu, segarkan aku dari dahaga, sebuah perumpamaan yang nyata.

Aku tak bermaksud memberimu ujian dengan sebuah pujian,
melainkan ini merupakan sebuah mahkota yang selayaknya aku berikan padamu.

Aku minta, jangan pernah menangis tatkala sesuatu tak bisa kau raih.
Namun, jika tak tertahankan maka menangislah, biarkan aku menghela air matamu.

Sekedar nasihat, bersyukurlah apabila do'amu telah terjawab,
dan biarkan aku menemanimu dalam bahagiamu.

Aku tak peduli terhempit perasaan yang gusar, aku rindu kamu saat ini.

Takkan ada sesal telah terucap dirimu dalam do'aku.
Aku hanya makhluk lemah, hanya mengharap sesuatu yang terbaik menurut benakku.

Aku rindu kamu.

Saat ini...

Berpikir Baik Kepada Allah

Aku meminta bunga,
tetapi Allah berikan aku pohon kaktus berduri.

Aku meminta kupu-kupu,
tetapi Allah memberi aku ulat bulu.

Aku kesal dan marah.

Tapi...Suatu hari pohon kaktus itu berbunga indah,
dan ulat pun berubah menjadi kupu-kupu.

Subhanallah..

Kalau Jodoh Tak Lari Kemana ;-) (gigi kelinci)

Jika memang takdir ini membawaku pada dirimu, aku akan leluasa menanti hingga saatnya tiba.

Jika takdir ini tidak membawaku pada dirimu, aku tetap leluasa untuk berdo'a dan senantiasa mensyukuri bahwa betapa indahnya pernah mengenal dirimu.

Namun perjalanan ini masih panjang dan lama. Semoga Allah menetapkan hati ini dengan segenap keteguhan yang dianugerahkan kepadaku.

Kamis, Oktober 15, 2009

Puisi: Dari Sudut Hati untuk Gigi Kelinci


Merangkai kembali bait demi bait untuk si Gigi Kelinci..

Kembali, yang terdalam dari sudut hati

Sejuknya dia si Gigi Kelinci, menghantarkan aku pada mimpi

Seraya menyambutku dengan embun pagi

dan hangatnya mentari.


Hilanglah kesunyian, berganti senyuman di bibirmu

Kau kembangkan sayap-sayap rindu pada diriku

Kau kokohkan aku dari kebimbangan yang menghantam batinku

Mengencangkan sendi-sendi yang rapuh pada pencarianku

Selayaknya, harapan ini aku tuju untukmu


Gigi Kelinci..

Dengan indahnya ada pada dirimu

Manisnya tersimpan sempurna di parasmu

Rindunya merasuki diriku

Gigi Kelinci, bait-bait ini hanya untukmu


Senin, Oktober 12, 2009

Puisi: Merindukan Gigi Kelinci

Pesona malam yang bergeming

Menyajikan satu kerinduan yang tertuju pada satu orang perempuan

Sepasang gigi kelinci yang indah disertai senyuman

Untuknya aku merindu, melenyapkan kegalauan.. Hingga aku terpejam..

Jumat, Oktober 09, 2009

Sepasang Gigi Kelinci yang menyejukkan


Sepasang gigi kelinci itu hadir dalam kesedihan yang tak bisa kubendung sebelumnya, dan kini dia telah menbendungnya dengan senyuman dan sepasang gigi kelinci yang dimilikinya.

Sepasang gigi kelinci itu adalah sebuah pencarian yang tak sadar telah aku kagumi sejak lama. Ya tuhan, jangan lagi Engkau jauhkan aku dari pengharapan ini, aku mohon kepada-Mu.

Sepasang gigi kelinci itu menyimpan dedaunan yang hijau dan sejuk bermandikan embun. Sepasang gigi kelinci aku memanggiilnya karena indahnya..

Puisi: Lirikan

Lirikan yang begitu alami, hadirkan sebuah pancaran yang tak kuasa aku bendung kegalauan

Dan lirikan itu kau yang mempunyai dengan segenap asa dan harapan yang sepenuhnya ingin aku ungkapkan

Dan semua jawaban ada pada dirimu duhai biduan.

Kau membuat aku menoleh pada keindahan yang sebelumnya telah hilang

Kau menbuat aku tersenyum disaat kerinduan, yang sebelumnya telah musnah

Kau bangkitkan semangat hidupku dengan lirikan yang kau berikan

Aku hanya bisa menyaksikan dengan setitik harapan

Menatap ke depan

Mencoba untuk menatap ke depan, aku tak ingin kembali melihat ke belakang, sebuah keterpurukan yang disebabkan akan getirnya cinta, ketika sebuah kesetiaan yang aku bangun dengan segala do'a harus musnah dalam sekejap.

Dia yang mengucap selamat tinggal pada diriku, cukup sudah menghancurkan perasaan ini dari sudut yang teramat dalam.

Minggu, Oktober 04, 2009

Puisi: Senyuman dan Sepasang Gigi Kelinci

Kamu, cegat diriku dengan senyuman yang menampar hingga memar jantungku

Kamu, memaksa diriku untuk terus tertegun memandang kamu

Kamu, persembahkan sebuah tarian yang elok dengan sepasang gigi kelinci yang lucu dan aku suka itu

Isyarat ini telah hadir secara perlahan semenjak beberapa waktu yang lalu

Memejamkan mata, meresapi, dan hadirkan seuntai pujian untukmu

Tak bisa dipungkiri, rasa ini melangkah tertuju pada dirimu

Kamu, kerlipkan sepasang mata yang membuat aku sempat bisu di sebagian waktu

Ijinkan aku memujimu dengan cara yang elok




Sabtu, Oktober 03, 2009

Puisi: Bukan Cinta Yang Harus Disalahkan

Bukan Cinta yang harus disalahkan, mengapa kita berpisah

Bukan Cinta yang harus dihancurkan, yang telah lama kita bangun dengan keindahan

Bukan Cinta yang harus disembunyikan, bahwa kau masih mencintaiku sebenarnya

Bukan Cinta yang harus aku benci, ketika kau pergi dariku


Dari semuanya, aku yang harus disalahkan

Tak mampu membuatmu bahagia, mungkin

Tak bisa menjadi yang kau inginkan, mungkin

Tak layak menjadi pasangan hidupmu, mungkin

Tak sejati menjadi pendamping hidupmu, mungkin

Tak punya apa-apa untuk menghidupimu, mungkin


Aku yang salah. Bukan Cinta.

Yang ada saat ini, di hari ini (Sabtu/ 3 Okt 2009) hingga beberapa minggu berikutnya

Akan bermakna apabila aku merenung, kemudian memahami, dan memperbaiki ini.
Tak sengaja aku melirik waktu, bergumam "Mengapa saatnya belum tiba....?"
Tak bisa diam akupun bergerak kesana dan kemari.
Yang aku rasakan ketika sebuah perasaan yang campur aduk dalam satu wadah ke-fokus-an akan membuat semua hilang secara frontal dan signifikan sekali untuk menghancurkan setitik harapan ringan.

Melangkah dengan gontai, lalu berbalik tanpa ketajaman, dan menaiki tangga-tangga yang belum terlihat tujuannya.

Ooo..mengapa ini ada? mengapa ada diriku dalam ini. Mengapa semuanya ada? Namun aku bahagia karena semuanya ada. Dan mengapa kalimat ini aku bilang sebuah "Kalimat Abstrak" ? Karena aku tak mau semua yang ada menjadi hilang, dan yang mereka lihat hanya sebuah masa depan yang dikaruniakan oleh Allah SWT terhadap diri ini dan semua yang ada.

Terima kasih untuk semua yang ada, dan diri ini akan selalu menghargai, karena diri ini adalah aku sendiri.


Puisi: Aku Tak Mau Disalahkan

Aku tak mau disalahkan ketika ada seseorang yang menarik perhatianku

Dan dia datang dari masa lalu yang pernah aku kagumi dengan cara sederhana dan biasa saja

Namun kini begitu indah dan indah dan indah dan indah hingga tak terkira

Aku tak mau disalahkan, karena ini merupakan anugerah yang wajar

Aku tak mau disalahkan ketika aku berharap ingin memilikinya

Aku tak mau disalahkan apabila dia memasuki mimpiku hingga berbunga menjadi rindu pada keesokan paginya

Sebuah ungkapan yang memang penuh kekuatan tetapi lembut dalam menuturkannya

Hanya dengan senyuman, dirinya bisa menghiburku

Dan sekali lagi, aku tak mau disalahkan apabila aku mencintainya

Semua akan ada saatnya, akan berlabuh waktu yang dinanti, semoga

Yang pasti saat ini, aku mengaguminya..

Mengagumi..