Rabu, September 01, 2010

Cerita dari negeri ini...

Cerita dari negeri ini...

Terlalu pedih untuk dilantunkan, pada anak cucu kami nanti.

Sebuah tidak berdayanya hati nurani dari tiap-tiap kami.

Untuk menjadikan kedamaian lahir dan batin sebagai jalan hidup kami.

Kami? rakyat yang terbuang dari sekian kerakusan yang tiada henti.

Begitu deras tak berarah, berkiblat pada korupsi.

Tak lama, anak cucu kami akan lihat.

Tak akan ada lagi negeri ini berdiri.



Lihatlah ke bawah, itu jauh lebih baik.

Pada jiwa-jiwa yang teraniaya.


Ada do'a yang teramat kuat.


Penuh makna pada syukur yang tak pernah usai.


Tak terbuang dan takkan usang.


Jangan pinggirkan mereka, kesedihannya adalah sakitmu kelak.


Untuk apa kau bertumpu pada sehelai daun yang nantinya akan mengering.


Angka-angka semu yang selebihnya palsu.


Jangan pernah kau tatap mata mereka dengan cahaya yang berkilau.


Sebab akan datang gelap yang menyelimuti mata hatimu.


Sederhana untuk direnungkan pada dunia yang membalut pikiranku.


Lebih memahami siapa kita dan untuk siapa kita ada.


Lihatlah ke bawah, itu jauh lebih baik.

Aku penyair yang abadi.

Saat hati, memantau makna yang elok.

Mendaki uraian kata yang terjal di kaki langit.

Tertegun pada hampa yang luas meresah di jiwa.

Aku penyair yang kosong.

Tanpa tuan, aku belajar.

Mengalirkan segenap rasa yang tertuang.

Pada pena yang jumawa disetiap lugasnya.

Aku penyair yang pasti.

Rasanya ingin ku ubah dunia ini serba hijau.

Meskipun yang ada hanyalah terik.

Meresapi gundahnya semesta.

Aku penyair yang membumi.

Pada cinta, semua tertuju.

Saat satu senyuman merubah segala.

Gapai hakikat pada hidup.

Aku penyair yang abadi.