Jakarta, 8 Maret 2007
Untuk Gadiza Fauzi
di
Tempat
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dengan tidak mengurangi rasa hormat ijinkan saya untuk mengungkapkan semua ini dan mohon maaf apabila hal ini mengganggumu. Jika saja semua bisa dipahami atas apa yang saya rasakan selama ini, saat ini dan mungkin nanti maka tidak akan ada rasa rindu, senyum, bahagia, mimpi dan ketidak tenangan di hati ini yang tak bisa dijawab hanya dengan diam dan menunggu. Siapa wanita yang menggugahku dengan indahnya dan mengapa harus dia yang aku rindu? Menyadari bahwa Tuhan telah menganugerahkan cintaNya untuk memilihku dengan mencintaimu...
Akankah aku bisa memilikimu
Sepanjang umurku
Serta seluruh hidupmu
Dinda, diantara harapku terucap dirimu
Kembangkan sayap-sayap cinta yang berseri
Seiring berputarnya waktu
Tanpa kulepas sehela sekalipun bayangmu di mimpiku
Ronamu cerahkan malam
Putihmu hiasi fajar
Di dalam sebuah asa yang terus dan terus tercipta
Ku lantunkan nada cinta melalui pena
dan ku lukiskan wajahmu dalam sebuah sketsa
’tuk ku kagumi di malam, fajar dan senja
Semakin ku kagumi,
semakin pula kau resahkan jiwa
Tak ada banyak kata...
Yang ada hanya....aku jatuh cinta...
Tak ada banyak rasa...
Yang ada hanya...aku cinta dia...
Maafkan saya jika hatimu kurang berkenan setelah membaca surat ini, semoga dengan surat ini bisa membuatmu mengerti atas apa yang saya rasakan. Kita tidak akan dapat mengetahui siapa orang yang akan mendampingi hidup kita sampai akhir hayat, saling menjaga, saling memahami, saling melengkapi, saling menerima segala perbedaan serta saling mendo’akan dalam menggapai ridhoNya. Berkenankah hatimu untuk menjalani ini dengan sebuah awal perkenalan? Dan perasaan yang mungkin akan sulit untuk diterima oleh hati nurani; hingga semua menjadikan dirimu harap yang amat sangat dan saya telah luluh oleh cinta yang telah membuatku merindumu. Semoga Tuhan menuntun saya atas anugerahNya yaitu sebuah nikmat cinta dengan mencintaimu agar tetap mendapat ridhoNya dan semoga Tuhan menolong saya dari sebuah kelalaian yang membuat saya terlena karena cinta.
Sebuah cerita yang singkat untuk diceritakan akan ini semua bahwa semua berawal dari pertama kali saya melihat, mendengar dan kemudian merasakan perasaan yang berbeda kepada seorang gadis yang terlihat indah dalam layar kaca dan mungkin saya adalah salah seorang dari yang lainnya dalam mengagumimu. Ternyata tidak bisa dipungkiri bahwa saya mencinta di atas kekaguman.
Tersampaikannya perasaan ini salah satu hal terindah yang pernah ada dalam sebuah rasa, dan menggapaimu adalah salah satu hal terindah yang pernah ada dalam sebuah asa. Jika memang mungkin, aku dapat mengartikanmu... adalah anugerah dari mencintamu dan jika nanti ditampik olehmu... tetaplah anugerah dari sebuah rasa yang pernah mencintamu. Sungguh telah berusaha surat ini untuk menegaskan pada hatimulah ada jawabnya.
Mungkinkah aku diluluh lantahkan
oleh sergapan perasaan
Sehingga bintangpun terlihat gelap
karena mataku tertutup resah
Aliran-aliran rasa yang memercik kalbu
sehingga derasnya seganas ini
yang menghanyutkan simpamg pikiranku
sehingga sekalut ini
Dan tak bisa lagi lari sampai ke tepi
Diakah...
sesosok wanita yang penuh seri
dan belum terjawab oleh hati
Akukah...
sesosok insan yang terbentur
oleh dinding cinta yang lunak namun gusar
Wanita itu...
meluluh lantahkan aku
dengan getir manis senyumnya
Wanita itu...
Kuharap esok ia ada
Rindu ini terlanjur merasukiku
Senyummu berkuasa sepenuhnya dalam mimpiku
Jika saja semua itu tersedia
Adalah cinta kasih dan sayang yang kita punya
Berharap semua berjalan sesuai harapnya (do'a)
dan mensyukuri apa yang dijawabNya
Meyakini bahwa cinta adalah rahasiaNya
Rindu ini masih merasukiku
Dan ijinkan aku untuk mengartikan dirimu lebih dari sekedar rindu
Etika Cinta
Aku bertanya...
Bertanya padamu hai nurani
Ada apa denganmu?
Padahal...
Tak selalu ku heran dan sebahagia ini
dan tak biasanya begini
Mengapa hai nurani...? mengapa sampai ke hati...?
bahkan mendekati raga dan hampir di jiwa
Apakah ini sebuah rasa...?
Tetapi ini sungguh sangatlah indah
Meskipun
Dipenuhi dengan berbagai pertanyaan
Perantaraan-perantaraan yang disampaikan olehmu (nurani), sementara ini menggelisahkan batin
Mungkin ini sebuah etika
Etika yang mengartikan sopannya cinta
Yang selalu menggelisahkan batin pada saat datangnya
Cinta...
Terima kasih atas kesabaran dan kesediaannya untuk membaca surat ini, sekali lagi maaf jika tercipta rasa kurang berkenan dihatimu karena inilah apa adanya yang ingin saya sampaikan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Salam manis,