Selasa, Maret 18, 2008

Puisi: Bidadari Senja

Resap harum tatapannya


Bidadari senja dalam lugunya


Rasakan indah yang tak terkira nian


Bidadari senja dalam senyuman


Ada perasaan yang mengalir untuknya


Memercik rindu menampung segenang cinta


Sela tawa penuh pesona


Bidadari senja dalam candanya


Puisi: "belum ada judul"

Pernah aku berpikir dengan separuh akalku

Disaat logika tak lagi mampu

untuk menahan gejolak dalam kalbuku

yang ada hanya senyummu

dikala itu

diwaktu dulu

Saat awal ku jumpa denganmu


Namun hasrat ini tak sejalan dengan rencanaku

Sulit ku rasa untuk dekat denganmu

Walaupun sebenarnya ku dekat denganmu....

kala itu.

diwaktu dulu


Aku tahu ...

Kurasakan hal yang sama terjadi padamu

Jikalau engkau mengharap diriku


Bodohnya aku ...

Mestinya ku ungkap semua ini

dikala itu

diwaktu dulu

Sungguh aku separuh akalku


Hingga akhirnya kucoba untuk menunggu

Menunggu dan tetap menunggu

Seraya ku torehkan pena di atas kertas-kertasku

Semua tentangmu


Sampai tiba saatnya untukku

Mengungkapkan hatiku

yang lama terpendam di kalbu

dikala itu

sejak waktu itu


Kini engkau menyambutku...

Indahnya penantianku...

Puisi: Lamunan

Lamunanku tentang semua

Kisah kala kita bersama

Tak terwujud akhirnya

Putuslah sudah selamanya..

Lamunanku bawa cerita

Ku tuangkan makna demi makna

Ku ukirkan kata demi kata

Yang ku himpun menjadi satu, yaitu cinta

Cintaku padanya memang usai sudah

Namun tetap akan menjadi kisah yang indah..

Lamunanku coba berusaha

Membawa sadarku pada dirinya

Mengajak kembali pada cintanya

Lamunanku tak kuasa adanya

Dikala batinku menolaknya

Ia pergi tinggalkan luka

Akan akhir sebuah cerita cinta

Puisi: Galau

Mungkinkah aku diluluh lantahkan

oleh sergapan perasaan

Sehingga bintangpun terlihat gelap

karena mataku tertutup resah

Aliran-aliran rasa yang memercik kalbu

sehingga derasnya seganas ini

yang menghanyutkan simpamg pikiranku

sehingga sekalut ini

Dan tak bisa lagi lari sampai ke tepi

Diakah...

sesosok wanita yang penuh seri

dan belum terjawab oleh hati

Akukah...

sesosok insan yang terbentur

oleh dinding cinta yang lunak namun gusar


Wanita itu...

meluluh lantahkan aku

dengan getir manis senyumnya

Wanita itu...

Kuharap esok ia ada


Puisi: Bulan dan Bintang

Ada apa denganmu

Bulan sudah kuberi

Bintangpun sudah kupetik

Dan semuanya untukmu



Tapi mengapa...

Kau masih meminta matahari

Dan bukannya aku tak mau memberi

Tapi..

Aku tak sanggup

Itukan panas tau...!!!

JAKA KRISNADI

Puisi: Diantara rindumu

Diantara senyummu aku kukuhkan rinduku

Dan ku ingat dalam heningku

Diantara rindumu dalam heningmu aku tak tahu

Apakah aku ada diantara rindumu?

Sejenak aku merenung, adakah aku ...??

Puisi: Ketika kau meresahkan (dengan cinta) aku

Pandangan matamu,

jelas ingin meraihku.

Senyum di bibirmu,

sedang coba merayuku.

Menegur hati yang ku punya,

hingga takjub kepadamu.

Membisu bahasaku

Berkata rinduku

Ketika cinta mulai berperilaku

Dan meresah nuraniku

Terhanyut aku dalam etika cintaku

Membawa diriku menyayangmu

Rabu, Maret 05, 2008

Puisi: "CINTA"

"CINTA" satu kata berjuta makna

Pusat dari segala rasa, tempat berlabuh semua rasa, tempat berteduhnya rindu dan kasih sayang

Hadir dalam setiap diri manusia, meskipun Ia seorang psikopat sekalipun :-)

Jangan pernah meremehkan "CINTA"

Aku bertanya pada saat "CINTA" hadir menemuiku

Lalu ku tanyakan padanya..tentang siapa dia..

Dia diam dan hanya tersenyum
---
Tanpa batas, tanpa sadar...

"CINTA"

Hanya ketulusan yang mampu menjawabnya


JAKA KRISNADI


Puisi: Abstraksi Cinta


Pejamkan mata sejenak, setelah ku menatap matanya hanya yang aku bisa

Jika saja cinta paham akan kesungguhan hati ini dan agak sedikit peka

Mungkin, sudah ku ungkap semua dari tadinya

Ku buka mata, dan tatapannya masih di hadapku

Senyum rekah, hangat, dan terindah merasuk kalbu

Ada hati terangkai dalam tegun

Cinta hadir terurai setengah melamun

Namun cinta tetap tak paham dan belum juga peka

Hingga hampir selamanya tak terungkap semua

Dan aku teguh dalam tegun

Serta kokoh dalam lamun

Dan hanya mampu bermimpi, nyatanya cintaku rapuh tanpa terucap sedikitpun


JAKA KRISNADI

Puisi: Sayap-Sayap Cinta


Akankah aku bisa memilikimu
Di sepanjang umurku
Serta seluruh hidupmu
Oh..dinda, diantara harapku terucap dirimu

Kembangkan sayap-sayap cinta yang berseri
seiring berputarnya waktu
Tanpa ku lepas sehela sekalipun bayangmu di mimpiku

Pesonamu cerahkan fajar
Cahayamu hiasi fajar


Jaka Krisnadi

Puisi: Senyum Tersisa

Cinta ini tak pernah ada untuk dirimu

Lenyap bersama hadir dirinya

Tak ada hati ini meski separuh

Tersedia hanya senyumku untukmu

Maaf jika senyum yang tersisa

Bukan cinta....


Jaka Krisnadi

Puisi: Hanya Ketika Dia Ada


Hanya ketika dia ada, dirimu tak mengerti akan suatu hal

Langit tidak lagi telihat biru namun kelabu dan awan tak lagi putih namun hitam

Ada saatnya bunga menjadi layu dan dia tetap indah bagiku

Dan asa yg terus terucap bergiliran di sela-sela tanya

Dan dia yg sulit kuraih dan semakin sulit bila jauh

Tak ada sejuk dalam siangnya panas dan dia hadir merubah semuanya

Batas yang jelas dan nyata tetapi sulit kulewati

Saling bersembunyi dalam kebisuan yg tak akan berhenti meskipun keduanya telah tersadar

Betapa ini kuberikan hanya padanya

Untuk seorang Gadiza...