Selasa, Mei 19, 2009

Puisi: Untuk Dia Yang Pernah Ku Cintai...

Dan di dalam kerinduan ini aku menatap dirimu dalam angan yang terindah

Kau tersenyum padaku akan halnya kupu-kupu yang menari dalam syair yang aku gubah

Menggoreskan tinta kehangatan yang meliuk-liuk oh begitu indah


Aku sadar dan sungguh sadar bahwa kau telah tidak lagi di sisi ku

Tak mungkin lagi kembali kepada ku

Sungguh maafkan aku, karena pernah mencintaimu namun tak selamanya...

Terima kasih atas cinta yang pernah kau berikan kepadaku, dulu..


Dan aku tak mau menangis ketika menulis ini

Kau lah syair yang aku tulis, dulu...

Kau lah kupu-kupu itu, dulu...


Dan akhirnya aku menangis ketika menulis ini

Aku hanya ingin tahu, apa kabar mu saat ini?

Masih dengan senyum yang dulu pernah kau beri?

Kau lah kupu-kupu itu, hingga saat ini...


Percayalah kepadaku bahwa saat itu aku mencintaimu tulus

Setulus-tulusnya hingga ku lewatkan setiap malam untuk bersyair tentang dirimu

Kau lah kupu-kupu yang ku cari namun tak dapat kumiliki


Dan kau membuat aku menangis saat ini, saat ku tuliskan ini

Tangis yang indah untuk mengenang dirimu

Aku rindu kamu....




Selasa, Mei 12, 2009

Bentuk dari sebuah "Cinta"

Tak banyak yang aku tahu tentang sebuah makna yang terukir ketika aku resah, resah akan sebuah pertanyaan "seperti apakah bentuk cinta?"
Sungguh menghadang segala bentuk kekacauan dalam gelapnya nurani yang ada di hati ini.

Apakah bentuknya seperti air ketika aku menangis disaat aku jauh atau berpisah dengan kedua orang tua dan adik-adikku?

Apakah bentuknya seperti api yang berkobar, membara disaat aku berusaha mencapai cita-cita dalam hidup untuk mencapai hidup yang lebih baik dari hari ke hari?

Apakah bentuknya seperti udara yang Allah berikan untuk aku hirup ketika aku bernafas sehingga aku bisa hidup?

Sungguh menghadang segala bentuk kekacauan dalam hati ini.
Sungguh menghadang segala bentuk kekacauan dalam hati ini.
Sungguh menghadang segala bentuk kekacauan dalam hati ini.

Semoga jawaban aku atas "cinta" ini tidak salah. Jawabannya ialah:
1. Air
Aku menangis haru ketika aku merindukan orang tua dan adik-adikku, bahwa aku memiliki sebuah keluarga kecil yang aku sayangi, di mana aku berada di dalamnya. Sungguh aku rindu mereka.

2. Api
Semangat yang selalu mendorong aku untuk menjalani hidup, menempuh masa depan, meraih cita-cita dalam hidup. Dan ketika aku terjatuh atau gagal, maka semangatlah yang membangkitkan aku, memapah aku dalam kepincangan lalu dia melesatkan aku dalam harapan yang besar untuk aku dapatkan kembali.

3. Udara
Yang selalu aku hirup ketika aku bernafas sehingga aku bisa hidup. Sungguh kenikmatan yang tiada tara dari Allah SWT yang diberikan kepadaku. Seharusnya, setiap kali aku bernafas maka saat itu pula aku harus bersyukur dan berzikir kepada-Nya. Betapa cinta yang luar biasa dari Allah kepada ku. Alhamdulillah.

Semoga jawabanku tidak salah tentang bentuk "cinta".
Dengan cinta aku bisa rindu dan tersenyum
Dengan cinta aku bisa bangkit dari terjatuh dan mencapai yang terbaik
Dengan cinta aku harus selalu mengingat dan memuji Sang Pencipta yang Maha Pengasih dan Penyayang. Cinta-Nya kepada ku (manusia) melebihi apapun di dunia ini. Karena Dia lah yang menciptakan cinta.

Akupun merenung..................Sungguh cinta menghadang segala bentuk kekacauan di dalam hati ini.




Kamis, Mei 07, 2009

Kangen keluarga di rumah

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh untuk Bapak, Ibu, Fanji, Hari dan Rizki.

Aa kangen sama kalian, Aa nangis..Aa kangen sama kalian, Aa nangis..sungguh Aa kangen. Ya Allah....

Tadi siang pas selesai sholat Dzuhur, tepat mengucap salam kedua, Aa kepikiran sama kalian semua, Aa kangen, Aa nangis saking kangennya..Semoga kalian sehat semuanya dan selalu dalam lindungan Allah.

Genap 4 minggu Aa gak pulang ke rumah, maaf ya..

Buat Bapak, Aa kangen Pa, kangen sapaan Bapak ke Aa. Ya Allah...Semoga Bapak sehat ya Pa, selalu tegar dan semangat ya Pa. Aa bangga punya Bapak yang selalu tegar dan tegas, gak kenal lelah buat usaha demi keluarga. Aa lom bisa berbuat banyak, Aa gak mampu balas semua jerih payah Bapak ke Aa dari Aa kecil sampai Aa besar. Aa kangen. Berjuang buat anak-anak sampe Aa bisa seperti ini, nyekolahin Ade-ade. Terima kasih Pa.

Mamah..Maaf Mah..Maaf kalau Aa selalu buat Mamah cemas karena jarang kasih kabar dan menghubungi Mamah, lebih sering
Mamah yang hubungi Aa, nanya kondisi dan selalu ngasih nasehat buat sabar ke Aa. Ya Allah, lindungi Mamah, berikan Ayah dan Ibu Syurga. Aa berdo'a buat Bapak dan Mamah setelah sholat, dan terkadang Aa lupa buat berdo'a. Aa sehat Alhamdulillah.

Fanji, kamu yang tertua saat Aa gak ada di rumah, Aa percaya sama kamu bisa membimbing Hari sama Rizky, kamu harus bisa buat Bapa dan Mamah tenang, jangan suka bikin mereka cemas dan jagain Ade-ade, ajarin Rizky kalau ada PR, jangan banyak keluyuran. Maaf banget karena Aa gak lom bisa bantu kamu nambahin uang muka buat kamu beli motor. Aa tau kamu berharap banget ke Aa buat bantu kamu, tempat kamu nanya sesuatu buat minta solusi kalau kamu ada masalah. Alahamdulillah Mamah bisa bantu kamu kan, tapi seharusnya Aa yang bantu tapi Aa lom bisa, Aa banyak keperluan kuliah bulan ini. Maaf ya.

Hari, Aa kangen sama kamu, kamu sudah mulai beranjak dewasa, kamu itu paling nurut, Aa senang kamu lebih bisa buat tahu keadaan sesuatu dan gak rewel dan rajin. Belajar yang bener ya, do'ain Aa ya.

Buat Rizki, Ade Aa yang paling ngangenin, maaf Aa gak pulang-pulang. Kamu nanyain Aa kenapa Aa gak pulang. Aa pengen banget ngajak kamu jalan-jalan.Maaf ya, Insya Allah Aa minggu depan pulang.


Ya Allah, saya mohon sekali lagi, berikan mereka kesehatan, bahagiakan mereka dan lindungi mereka serta hiasi mereka dengan senyum yang penuh keridhoanMu. Limpahkan segala keberkahan dalam setiap langkah yang kami tempuh. Ingatkan kami setiap saat untuk selalu saling menjaga. Kokohkan kami semua ya Allah. Aamiin Aamiin ya Robal Alamiin.

Aa senang sempet menuangkan kangennya Aa meskipun cuma lewat tulisan dan mungkin kalian ngga baca.

Wassalam buat semua. Aa sayang sama kalian


Rabu, Mei 06, 2009

Jangan Kalian Injak Mereka

Kalau semua orang dianggap remeh hanya karena sekelompok orang yang merasa berkuasa dan berjaya. Cukuplah kalian pendam saja di dalam hati kalian, jangan lah kalian berkata kasar terhadap mereka, biar kalian pendam dalam hati kalian, jangan kalian meludah di depan wajah mereka, meludah lah di belakang mereka, jangan kalian hina di hadapan mereka, hina lah di belakang mereka. Agar meraka tidak merasakan sakit hati yang teramat sangat.

Apa kalian tidak kasihan kepada mereka yang kalian sakiti dengan hantaman segenggam kekuasaan dan harta yang kalian miliki. Asal kalian tahu, betapa lebur perasaan mereka.

Mereka bukan siapa-siapa dan apa-apa dibanding kalian. Ya, mereka tahu itu. Kalian hebat, punya segalanya, mereka tahu kalian super power. Ingat lah, kekuasaan yang kalian capai itu belum lama kalian raih, dengan harta-harta yang baru seumur jagung saja kalian sudah lantang menginjak-injak martabat mereka.

Luar biasa kalian. Betapa kokohnya keangkuhan yang kalian bangun tanpa hati.
Luar biasa mereka. Betapa kokohnya kesabaran yang mereka bangun dengan hati.

Memang sulit dicerna apa yang telah dituliskan ini. Hanya mereka yang sederhana, dengan kecukupan yang penuh syukur yang bisa mencerna tulisan ini. Bukan mereka! Mereka tak mampu mencerna ini. Mereka tak akan sempat membaca ini apalagi merenunginya.

Sekian.


Jumat, Mei 01, 2009

Puisi: Aku mengharap kamu

Ku mulai sadari ini, aku cinta kamu
Senyum yang meresahkan aku ketika ku pejamkan mata
Sebuah sapa yang menuntunku kepada sebuah kerinduan yang tak terkira

Dan semuanya hadir dalam segenap keindahan
Merengkuh aku dalam kesenduan, dalam hikmatnya jatuh cinta

Semoga aku tak terlambat menyadari ini, aku mengharap kamu
Akan aku berikan ruang terindah di hatiku untuk kau singgah, yang aku hiasi dengan terbitnya pesona syahdu
Hingga terbenamnya, akan muncul jingga yang merona

Sungguh, aku mengharap kamu