Kamis, Januari 14, 2010

Telah melupakanmu, Gigi Kelinci

Aku rasa, aku telah melupakanmu, Gigi Kelinci

Ketika aku tanyakan pada dirimu tentang perasaanmu kepadaku

Ku tawarkan cinta dan ketidak sempurnaanku

Kau hanya menjauh dengan segala harapanmu, yang sebenarnya bisa diraih saat bersamaku

Dan akupun bertanya, hanya ingin kau tahu, perasaan yang memang ada

Dimana waktu tercurah atas senyummu dalam benakku

Untuk diriku, aku hentikan semua pencapaian itu

Mengapa engkau bersedih?

Caramu yang telah menghapus semua rasa

Dan jangan takut aku merasa tersakiti, aku baik-baik saja

Aku kuat dan teguh tanpa tangis

Banyak jalan yang akan mengalirkan cintaku, dan itu benar

Jujur, aku tak bisa menjadi yang kau mau

Ada dia yang di sisiku

Dengan cahaya yang sederhana serta ceria

Biarlah aku menutup semua tentangmu

Melupakanmu, dan hanya mengenalmu sebagai teman

Karena aku ingin bahagia

Untuk hatiku yang terharu..

Dengan menyebut namaMu ya Allahku..

Dalam catatan yang sederhana ini, ku awali dengan memohon segala ampunanMu atas dosa, kesalahan dan khilafku terdahulu.

Terima kasih, Subhanallah atas segala pencerahan yang Engkau hidayahkan kepadaku.

Aku memiliki niat yang bagiku laksana memangku bumi dipunggungku.

Aku memiliki itikad baik yang bagiku merupakan jalan yang Engkau ridhoi.

Subhanallah, kau pertajam mata hatiku, melihat hal dengan indah bersama rahmatMu.

Satu proses kecil telah aku lalui, untuk mencapai tujuan yang penuh hakikat antara dua insan, aku dan dia.

Rasa yang Engkau tanamkan pada detak jantungku ini, adalah sebuah jawaban atas do'aku.

Ya Allahku, Engkau Maha Berkehendak dan Maha Baik.

Berikan aku keteguhan dari niatku, keleluasaan atas berkahMu di setiap tempat, tetapkan dia untuk aku, sebagaimana dia juga memilihku.

Ya Allahku, beri kemudahan untuk orang tua aku dan dia, sehatkan mereka, beri kebahagiaan di hati mereka, jadikan do'a mereka sebagai kunci dari kebaikan aku dan dia.

Aku terharu dalam hal ini, jujur saja, aku gemetar...

Terhadap insan yang baik hati, yang sederhana, yang di hatinya selalu menegaskan ketenangan di hatiku.

Bimbing kami, segerakan kami dengan KekuasaanMu.

Terimalah ikhtiar kami.

Sederhana aku menyampaikan ini, untuk hatiku yang sedang mengharu.

Jawaban dari segelintir do'a

Sungguh berbeda..

Kesedihanku saat ini bukan karena dikhianati cinta

Ataupun karena diduakan oleh pendusta cinta

Aku telah lupa oleh sikap bodoh mereka



Kesedihan saat ini merupakan anugerah

Ketika harus mengucap syukur tentang ketentraman hati yang agung

Jawaban dari segelintir do'a

Sentuhan dari hati yang pernah teraniaya



Berusaha menjaga sikap dan hati dalam ketentuannya sebagai hakikat

Dipertemukan pada seseorang yang anggun, sederhana dan selalu menyambut dengan senyuman

Kau bagai cahaya

Aku ingin ada disaat kau butuhkan aku

Namun akupun sedang memapah jiwaku yang koma

Aku ingin selalu tersenyum untukmu

Sedangkan perihnya tak kunjung usai

Aku ingin menjadi orang yang tepat untukmu

Ternyata aku bergeliat dengan segala kekuranganku

Terlalu lancang kurasa, ketika aku ikrarkan ingin hidup bersamamu

Tatkala semua beralih dengan ketulusanmu

Kau datang disaat ku butuh, memangku jiwaku dengan semangat baru

Kau yang selalu tersenyum, melebur perihnya dengan caramu yang anggun

Kau menjadi yang tepat, mampu menerimaku apa adanya

Dengan bahagia ini aku menangis akan dirimu

Jangan redam perasaan ini dengan keangkuhanku yang tak berasas

Egoku yang meruncing

Karena kamu ada cahaya, mengalahkan gelapnya diriku

Menghayati indahnya hijau, untukmu

Bahasa hati lebih bijaksana daripada perangai...

Menjadi hijau itu lebih indah daripada putih, warna syurga...

Dan aku pun menghayati ini... Untukmu.


Saling berkata dengan sikap,

tak luput menyertakan senyuman,

cukuplah itu saja sudah membuat indah di jiwa.


Biar yang lain pergi untuk menempatkan dirimu di puncaknya

Hibur aku dengan kemuliaan, kebaikan, dan kesederhanaan

Semoga hijau menghiasi hati, warna syurga

Jingga, nama lain dari cinta, bagiku

Ada sejak anugerahnya mengetuk resahku


Saling rasa, dan mengerti

Terbaik untuk kita, hingga Tuhan tersenyum dengan ridhoNya

Tak lekang, membina hati dengan untaian doá

Dan aku pun menghayati ini...

Bersama doá kita bercinta dan merindu

Berdua menghayati ini

Bahwa hijau lebih indah daripada putih

Rabu, Januari 06, 2010

Syurga untuk Ibu..

Antara hidup dan mati, engkau melahirkan aku.

Dengan keringat dan air mata, engkau membesarkan aku.

Tak akan mampu aku mengganti semua yang engkau berikan untukku.

Jika saja aku punya kuasa, akan aku hadiahkan syurga kepadamu, wahai Ibu..

Isyarat hati...

Aku tak tahu harus memulainya dari mana..

Mencoba isyaratkan kepadanya, ungkapan yang sukar untuk tersampaikan.

Berharap dia mengerti satu asa yang terucap dalam do'a.

Meresapi getaran di kalbu, ketika terpatri bahwa dia mampu menerimaku apa adanya.


Gundah gulana kerap menegurku, tapi mengapa aku mesti menggundah?

Berpikir keras bagaimana menentramkan hati ini

hingga terasa nyaman, untuk aku dan dia...


Memahami hatinya untuk memahami hatiku

Menghargai rasa ini yang tercipta karena hakikatnya

Kemuliaan...


Maksudku tak kuasa

Mengatakan dengan bibirku

Hanya dengan bahasa hati ini aku berbicara

Dan aku yakin dia mendengarku

Isyarat hati yang terhalus, terlembut, untuk ku sampaikan

Pada dia... Pendamping yang didamba..

Untuk kalian (Alien) pendusta cinta ;-)

Biarkan!

Biarkan aku menulis tentang perasaanku yang pernah merasakan sakitnya.

Biarkan aku menulis tentang penghianatan terhadap cinta yang tulus.

Biarkan aku membela cinta!

Tak peduli apa yang orang lain katakan terhadap tulisanku ini.

Aku telah memaafkanmu, dan aku telah mengikhlaskanmu.

Pernah tiba-tiba kau meminta untuk semuanya berakhir, tanpa sebab yang mendasar.

Kau dan dia memang aku kenal, tapi kini semua sudah jelas, jangan lagi kau mengelak, aku mohon jangan pernah mengelak.

Jangan pernah lagi bersembunyi di balik amarah yang sesungguhnya dusta.

Maaf, aku menuliskan ini untuk siapa yah?

Mohon untuk tidak tersinggung ataupun sakit hati, karena ini bukan untuk kalian, tapi untuk Alien yang memang menyamar sebagai manusia.

Ya! Dua jenis Alien yang menyamar sebagai manusia.

Pantas saja kalian (Alien) bisa berbuat begitu, bisa mempermainkan kesetiaan dan meninggalkan cinta yang aku yakin itu semu. Karena kalian tercipta tanpa hati, hanya kepalanya saja yang besar.

Ups, maaf terlalu ekstrim kata-kataku ini.

Betapa akhirnya aku mendapat jawaban yang nyata dan benar-benar ada, ketika aku bertemu dengan seseorang yang mengalami kejadian seperti yang aku alami.

Seseorang itu berinisial 'LALBH'.

Yaitu mengalami 'Tertipu oleh Alien'

Semua jelas, dan ternyata kalian (Alien) melakukan dengan sadar, tapi tak mau mengaku bahwa kalian berhianat.

Sekali lagi jangan tersinggung membaca tulisan ini, karena tulisan ini untuk ALIEN, bukan manusia.

Sungguh kejam ketika cinta terhianati, tersakiti. Aku lelaki juga punya hati, punya rasa, ternyata kau tidak...

Kini ku sadari bahwa kau bukan yang terbaik untukku.

Sungguh, aku menyesal!

Aku menyesal karena pernah menangis saat kau tinggalkan aku.

Aku menyesal karena mengejar-ngejar dirimu, mengemis cinta darimu.

Terima kasih ya Allah kau buka mata hatiku.

Engkau beri aku pelajaran ilmu ikhlas dan memaafkan.

Engkau sadarkan aku bahwa dia Alien.

Terima kasih ya Allah, ampuni dosa-dosaku terdahulu.

Paraphrase Cinta

Ada jingga, mewarnai hatiku yang meresah

Tak bisa menerka suasananya ketika meresap di jiwa

Saat cinta datang padaku, menjadi misteri yang menggusar tanpa etika

Sebuah rasa memancar indah dalam majas kata-kata

Menumbuhkan senyumku dalam kalbu yang berbisik



Bersahaja dan mulia

Kokoh bagai pilar-pilar kesucian yang terangkum dalam fitrah

Menentukan langkah ini berpijak di jalan yang terang

Telah menuntunku dari kehampaan

Membangunkan aku dari rindu yang terlelap



Sungguh aku tak bisa mengartikan cinta

Sebagai cipta yang sempurna, hanya rasa yang sedemikian sederhana

Menghiasi hidup dengan beragam makna

Beralas pada ketulusan dan kesetiaan


Aku tak mampu mengampu bebannya ketika cinta datang

Dan kalimat ini tak berprosa

Menjadi teka-teki yang memenjarakan sejuta tanya

Tak teratur dan acak



Aku terbuai di singgasana lamunan

Terngiang oleh segenap resah dari satu rasa

Cinta adalah apa..?

Mengapa..?

Bagaimana..?

Mengapa ada cinta..?

Maaf.. Aku bisu..


Makna yang tak berbatas, terus mengalir dalam darah, terukir menjadi rindu

Hanya menyadari bahwa aku jatuh cinta

Hanya bahagia ketika dia menyapa

Hanya menangis ketika dia pergi

Aku terjerat dalam lingkupnya

Cinta yang menjanjikan pesona dan damai

Terpinggirkan hakikat dusta dan penghianatan


Aku memaksa berkata

Dengan bahasa hati yang selembut-lembutnya

Berharap lebih halus.. melebihi kapas yang terurai

Tatkala cinta datang, menjadi jingga yang penuh kuasa