Rabu, Januari 06, 2010

Untuk kalian (Alien) pendusta cinta ;-)

Biarkan!

Biarkan aku menulis tentang perasaanku yang pernah merasakan sakitnya.

Biarkan aku menulis tentang penghianatan terhadap cinta yang tulus.

Biarkan aku membela cinta!

Tak peduli apa yang orang lain katakan terhadap tulisanku ini.

Aku telah memaafkanmu, dan aku telah mengikhlaskanmu.

Pernah tiba-tiba kau meminta untuk semuanya berakhir, tanpa sebab yang mendasar.

Kau dan dia memang aku kenal, tapi kini semua sudah jelas, jangan lagi kau mengelak, aku mohon jangan pernah mengelak.

Jangan pernah lagi bersembunyi di balik amarah yang sesungguhnya dusta.

Maaf, aku menuliskan ini untuk siapa yah?

Mohon untuk tidak tersinggung ataupun sakit hati, karena ini bukan untuk kalian, tapi untuk Alien yang memang menyamar sebagai manusia.

Ya! Dua jenis Alien yang menyamar sebagai manusia.

Pantas saja kalian (Alien) bisa berbuat begitu, bisa mempermainkan kesetiaan dan meninggalkan cinta yang aku yakin itu semu. Karena kalian tercipta tanpa hati, hanya kepalanya saja yang besar.

Ups, maaf terlalu ekstrim kata-kataku ini.

Betapa akhirnya aku mendapat jawaban yang nyata dan benar-benar ada, ketika aku bertemu dengan seseorang yang mengalami kejadian seperti yang aku alami.

Seseorang itu berinisial 'LALBH'.

Yaitu mengalami 'Tertipu oleh Alien'

Semua jelas, dan ternyata kalian (Alien) melakukan dengan sadar, tapi tak mau mengaku bahwa kalian berhianat.

Sekali lagi jangan tersinggung membaca tulisan ini, karena tulisan ini untuk ALIEN, bukan manusia.

Sungguh kejam ketika cinta terhianati, tersakiti. Aku lelaki juga punya hati, punya rasa, ternyata kau tidak...

Kini ku sadari bahwa kau bukan yang terbaik untukku.

Sungguh, aku menyesal!

Aku menyesal karena pernah menangis saat kau tinggalkan aku.

Aku menyesal karena mengejar-ngejar dirimu, mengemis cinta darimu.

Terima kasih ya Allah kau buka mata hatiku.

Engkau beri aku pelajaran ilmu ikhlas dan memaafkan.

Engkau sadarkan aku bahwa dia Alien.

Terima kasih ya Allah, ampuni dosa-dosaku terdahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar