Senin, November 23, 2009

Untuk Gigi Kelinci: Biarkan aku...

Gigi Kelinci..

Biarkan aku menanti..

Biarkan aku menjadi seorang lelaki yang memegang teguh keyakinannya..

Biarkan aku tetap berdo'a tentang kita, semoga cinta ini hingga ke syurga.

Tak ada insan yang smpurna.

Tak seorangpun yang luput dari dosa.

Biarkan aku memperbaiki kisah hidup menjadi cinta yang sempurna.

Bersamamu..

Biarkan aku mencintaimu...

Sekilas untuk selamanya

Yang sekilas terlihat

Senyumanmu dihadapan

Berupa bayangan tak nyata

Pertanda aku sedang merindukan

Kamu yang selama ini menghiasi bait-bait hati

Huft..
Betapa sesaknya dadaku

Membendung rasa rindu yang meluap

Merapuhkan hatiku

Tak terkira,
begitu dahsyat menghempas

Keyakinanku yang menopang aku untuk tetap menjaga cinta ini

Kebisuanmu adalah jawaban bagiku

Tawamu menandakan kau hanya untukku

Keramahanmu membelai lunaknya perasaan

Aku inginkan tidak

Tidak untuk sekedar merindu

Tetapi juga menyandingmu

Di hidupku selamanya

Terlalu Luas, Dalam dan Rumit.

Berbicara soal cinta..,

terlalu luas untuk dibahas,

terlalu dalam untuk diresapi,

terlalu rumit untuk dipikirkan,

meski begitu namun tetaplah indah..

sehingga aku teguhkan untuk menanti dirimu.

Satu anugerah dari yang Esa,
aku bahagia bisa mencintaimu dan beruntung bisa menantimu.

Tak bisa ku terka kedalam hati Gigi Kelinci

Ada yang terlewatkan dari pengamatanku, tentang kedalaman hati seorang gadis yang aku cintai,
yaitu 'Gigi Kelinci'.


Dia istimewa, dan penghormatanku merupakan sebuah cinta yang aku ungkap.

Dia adalah diam yang penuh dengan makna serta syahdu.

Seratus hingga berjuta syair yang aku tulis untuknya,
tak akan cukup untuk menggambarkan betapa indah dirinya.

Aku tak berharap dia akan luluh karena syair-syair yang aku gubah untuknya.

Aku hanya mengungkapkan apa yang ingin aku ungkapkan, yang berasal dari nuraniku.

Luluh dan tidaknya hati seseorang, itu adalah misteri yang tak bisa dterka.
Karena hati punya hak yang tertinggi dalam perasaan.

Dia, belum memberikan jawaban kepadaku sampai batas waktu yang tak tentu,
cuma Allah yang tahu kapan cinta ini akan disatukan dalam perjanjian yang suci.

Seperti yang pernah aku nyatakan sebelumnya, aku teguhkan untuk menanti.

Jika ada seseorang yang datang kepadaku dan menyatakan perasaannya kepadaku,
maaf aku tak bisa, karena aku telah mempunyai pilihan yang telah aku tetapkan meskipun statusku hanya 'menanti'.

Penantian itulah yang menguatkan pondasi-pondasi yang aku sedang bangun.

Untuk Gigi Kelinci,
kita sama-sama tahu, maka biarlah cinta ini bersemi dalam penantian yang suci.

Insya Allah, keyakinan yang terjaga akan berakhir indah dalam penantian.

Dan aku tak tahu seberapa kedalaman hatimu mengenai kisah ini.

Dan aku tak sanggup menyentuh hatimu saat ini, aku akui.

Biar cinta ini menemukan jalannya sendiri.

Sebuah penekanan yang berurai tentang cinta..

Setiap insan pasti mempunyai sebuah rasa yang disebut
Cinta.

Begitupun diriku, lemah disaat cinta telah hadir menyapa pandangan,
kemudian menusuk dengan sebuah ketajaman yang lembut hingga merobek jantungku dan meluluhkan kerasnya hati.

Cinta,
ketajamannya adalah sebuah kelembutan yang tak terhingga,
tak terukur,
tak terbatas oleh ruang dan waktu.

Kelemahanku atas cinta adalah anugerahNya.
Kelemahan yang membuat aku tersenyum, melayangkan ke langit harapan.
Kelemahan yang pantas untuk diriku sebagai insan yang bernyawa.

Ini penekanan yang berurai tentang cinta.

Kini aku sedang jatuh cinta,
pada seorang gadis yang aku sebut 'Gigi Kelinci'..

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Aku tak ingin merusak cinta yang suci ini menjadi sebuah ambisi yang menggelapkan pandanganku,
aku tak ingin cinta ini menguasai sepenuhnya terhadap rangkaian puja dan puji pada Allah Swt,
aku tak ingin cinta ini menjadi sesuatu yang membuatku lupa tentang ke-Esa-an Allah Swt.

Biarlah cinta ini tetap melangkah dalam lajur yang memang layak untuk disyukuri,
biarlah cinta ini menemukan jalannya sendiri.

Aku yakin,
Allah Swt Maha Tahu akan memberi yang terbaik bagi hambaNya.
Cinta ini datang dariNya, maka harus dijaga kemurnian, ketulusan serta kesejukannya.

Aku bersyukur telah jatuh cinta pada seorang 'Gigi Kelinci', semoga ini menjadi ketetapan yang memang sudah fitrahnya.

Ini penekanan yang berurai tentang Cinta.

Maka berbahagialah.

Jangan pernah membenci orang yang pernah kau cintai, jangan pernah membenci ciptaanNya.

Karena seberapa besar rasa cinta dan benci yang kau tanamkan, maka sebesar itulah penghargaanmu terhadap Tuhanmu.

Rabu, November 18, 2009

Hari ini dibuat resah Gigi Kelinci

Tak ada satupun 'koma' dan 'titik' yang berbalas kepadaku satu hari ini.

Aku tak ingin resah, tapi tetap saja resah.

Aku tak ingin gelisah, tapi tetap saja gelisah.

Tak ada kabar darimu, sedikitpun hembusan angin tak berbisik. Setitik embun pun tak bercerita tentang keadaanmu. Semua membisu..

Aku rindu suara mu juga tawa mu.

Aku rindu, jauh di tempat ini..

Pilu...

Melamunkan Gigi Kelinci

Sore ini pukul 17:21 WIB

Aku duduk diantara hamparan alam nan hijau, subhanallah indahnya karya sang Pencipta.
Ku bayangkan Gigi Kelinci duduk di sampingku, hmm harum nafasnya mensyahdukan perasaanku ketika dia memulai perbincangan yang datar..

Gigi Kelinci: "Hei, liat deh di sana, sawahnya subur yah? Hijau.."

Aku : "Iyah indah banget, hijau..sehijau perasaanku saat ini"

Gigi Kelinci: Dengan tawanya yang khas "Hahaha..kamu bisa aja deh Ka..kamu lucu tau g?"

Aku : Ku tatap matanya dengan dalam "Is, sy serius, perasaan saya saat ini sedang hijau, karena saat ini di hadapan mataku ada anugerah Tuhan yang tak kalah indahnya, yaitu...kamu"

Gigi Kelinci: "Ah kamu bisa aja.." lalu dia tersenyum dan berkata "Jika memang yang kamu rasakan itu sungguh nyata, aku akan menjaga hatimu untuk tetap hijau.."

Aku : Sejenak terdiam..membisu..


Hingga...


Aku terlepas dalam lamunan ini...aku hanya tersenyum..

Waktu sudah menunjukan pukul 17:30 WIB

Akupun beranjak..

Tak tersentuh..

Sebuah cinta yang tak tersentuh oleh hasrat yang tercipta dari getir manisnya kehidupan.

Pancaran kalbu yang menerawang jauh mencari setitik asa kepastian,
menelaah seberapa besar imbas yang tersusun oleh rangkaian-rangkaian do'a yang tumpah membasahi relung-relung jiwa dan raga.

Batinku merintih, dilingkupi liukan senyum pada raga yang mencoba menari, menghibur insan lainnya.

Aku masih tak memahami kecenderungan perasaan yang aku tuju pada satu pembahasan, yaitu cinta..

Belajar, mengamati, namun masih belum memahami sebuah makna dari cinta,
makna hakiki dari kehidupan yang disinergikan dengan pola keikhlasan yang melekat erat pada kepasrahan hingga titik terendah dari sebuah egoistik manusia.

Aku bersujud..mencoba meraih apa yang aku tak tahu dalam pencarian ini, mencoba mengikis kedangkalan rasa tahu yang tersisa.

Cinta Sederhana untuk Gigi Kelinci

Syahdu...

Syahdu...

Syahdu...

Sesuatu yang aku rasakan akhir-akhir ini, sebuah ungkapan yang tiada habis tentang Gigi Kelinci, tentang dia yang aku cintai.

Mungkin aku terlihat seperti lelaki yang sedang dirundung asmara yang teramat sangat.
Namun tidak demikian hal yang sebenarnya, aku mencintai dia dengan perasaan yang sangat sederhana, yaitu cinta seorang manusia pada umumnya.

Pernah aku katakan sebelumnya, "Sungguh aku tak ingin rasa cinta ini melebihi rasa cintaku pada Allah dan Rasulku".

Sungguh cinta ini hanyalah setitik rasa yang dianugerahkan olehNya pada diriku.

Gigi Kelinci aku menyebutnya, sebuah panggilan yang indah menurutku, penuh dengan pesona yang aku sendiripun sulit untuk meng-analogi-kannya.

Ya! Gigi Kelinci. Segores kisah yang sederhana tetapi dapat menyembuhkan segala penat.

Aku akui, walaupun cinta ini sangat sederhana tetapi kekuatannya luar biasa, sehingga aku teguhkan untuk menanti dirinya hingga saatnya tiba, yaitu saat-saat dimana aku dan dia mengikat janji suci di hadapan Allah, membangun sebuah keluarga yang diridhoiNya.

Jika penantianku tak teraih, aku teguhkan sejak awal bahwa aku tak akan kecewa, karena Allah Maha Tahu apa yang terbaik untukku dan dirinya.

Gigi Kelinci, biarkanlah aku mencintaimu, jangan pernah kau hiraukan kebimbangan,
biarkan aku berikrar bahwa cinta ini adalah ketulusanku,
jangan pernah takut untuk membuatku kecewa,
karena hidup adalah kemurnian.

Biarkan cinta ini mengalir dengan arusnya, jangan kau hentikan.

Buah Cinta

Aku tak ingin memetik buah cinta yang belum saatnya, akan aku tunggu sampai buah cinta itu ranum lalu ku petik.

Kemudian aku kupas kulitnya dengan ketajaman mata hati yang tegar laksana baja.

Aku iris menjadi beberapa bagian yang diantaranya adalah kerinduan dan kasih sayang, kemudian ku nikmati manisnya buah cinta dengan syahdu serta syukur.

Setelah selesai, ku tanam kembali bijinya hingga dia tumbuh menjadi pohon yang subur berbuah cinta kembali.

Sungguh roda hidup yang berputar.

Untukku dan Gigi Kelinci

Aku dan kamu adalah 2 insan yang masing-masing tak tahu akan akhir dari cerita ini,
hanya Allah yang tahu apa yang terbaik bagi kita,
biarkan cerita ini mengalir apa adanya hingga indah akhirnya,
walau apapun yang terjadi.

Awali dengan Basmallah dan akhiri dengan Alhamdulillah.

Lakukanlah demi Allah agar cinta ini tetap indah,
syahdukanlah demi RidhoNya agar cinta ini menjadi berkah.

Untuk kita.

Berdua

Insan meminta..

Betapa sungguh dan mutlak, cinta Allah adalah Esa, yang utama, yang sejati, yang hakiki, cinta yang selalu berhembus disetiap hela nafas, sudah kewajiban hanya Dia yang patut disembah.

Cinta yang kedua, cinta Rasulullah kepada umatnya, sebuah safaat bagi umat di akhirat kelak, sudah seharusnya kita bershalawat kepada Rosulullah, bahkan Allah dan para Malaikatpun bersholawat kepada beliau.

Lalu yang ketiga, cinta orang tua terutama ibu adalah cinta yang murni, mengalir tiada henti hingga restunya merupakan ridho-Nya,sungguh selayaknya syurga berada di telapak kakinya.

Kemudian cinta seorang istri terhadap suami dan sebaliknya, sebuah cinta pengabdian dalam bahtera hidup,sehingga sudah selayaknya pernikahan itu setara dengan setengah dari agama.

Ya Allah, aku tak ingin rindu ini melebihi Engkau dan Rosulku, wahai Ibuku aku tak ingin rindu ini menjadi kealpaanku untuk bersujud di kakimu, mengecup tanganmu, memohon restumu.

Ya Allah, berikan aku pasangan hidup yang shalehah, yang takut akan kebesaranMu, yang menjadi pembimbing bagi anak-anakku. Jadikan hamba yang terbaik bagi pasangan hidup hamba kelak, berikan hamba kekuatan yang hakiki, kekuatan cinta sebagai seorang pemimpin keluarga hamba.

Anugerahkan seorang istri yang selalu bersyukur disaat suka, selalu ikhlas disaat duka.

Hamba meminta..

Untuk Gigi Kelinci: Kau Bintangku

Malam ini.

Jadilah kau bintang, kerlap kerlip di langit menemani aku yang sunyi.

Menegurku dengan cahayamu, sehingga terasa dekat hembusan nafasmu, menembus dinding-dinding langit di angkasa.

Membiuskan aroma pesona yang tak terjamah oleh logika.

Membelaiku hingga terlelap dalam mimpi yang pasti.

Jadilah bintang yang nyata, yaitu sebuah bintang di yang selalu ada di sisi raga dan jiwaku.

Kau, bintangku.

Untuk Gigi Kelinci: Suaramu pengobat rindu

Boleh aku katakan bahwa saat ini aku bahagia melebihi derasnya hujan yang turun pada sore ini.

Dengan syahdunya suara si Gigi Kelinci ku dengarkan, canda gurau serta tawanya benar-benar menghibur keresahan yang aku rasakan sebelumnya, pembicaraan yang hangat dalam dinginnya bias hujan.

Rindu ini sedikit terobati dalam percikan harapan yang aku rangkai.

Keramahannya sebuah tulus yang tercipta dalam keseimbangan paras yang anggun disertai senyum yang merona.

Kiranya aku tak berlebihan dalam menulis ini,karena ini memang nyata.

Kamu, Gigi Kelinci yang aku senandungkan dalam pesona cinta.

Terima kasih atas keramahanmu sore ini. :-)

Untuk gigi kelinci: Aku tak kecewa.

Satu hal yang harus kamu tahu, sebuah ungkapan yang berulang kali aku tekankan dengan sepenuh hati dan pegang lah kata-kata ku ini beserta keyakinan yang kau tanam.

Bahwa aku tak akan kecewa apabila kau tak terima permohonanku, aku memahami maksudmu yang tak ingin aku kecewa, dan tolong pahami pula aku yang mengharapkan cintamu.

Aku tak merasa gagal dikala kau biarkan aku dalam pengharapan yang hampa.

Aku tak merasa rapuh saat kau benamkan aku dalam kerinduan yang tak berbalas.

Aku adalah lelaki yang tegar, maka janganlah risau dan takut atas keputusanmu.

Aku tak akan kecewa.

Memang akan ada sebuah resiko yang harus aku hadapi dalam hal ini, aku telah siap atas ini.

Setitik pinta yang aku guratkan padamu,
jangan menjauh dariku,
meskipun kau bukan untukku,
tetap hal terindah pernah mencintaimu.

Kamu yang aku tuju

Satu keyakinan yang sedang aku susun menjadi tangga-tangga ketulusan yang berujung pada indahnya penantian.

Besarnya pengharapan yang terpatri di hati ini menjadi sebuah kedewasaan cinta dalam hidupku.

Tak akan berhenti segenap langkah kaki yang berpijak di hamparan pesona asmara, menuju satu tempat yang hendak aku tetapkan, yaitu singgah di hatimu hingga akhir hidupku.

Do'aku selalu mengalir tentang kisah ini, tentang kau dan aku, tak ingin kehilangan dirimu, cinta ini tulus, jangan menjauh dariku.

Sayang dan rindu untuk kamu.

Indah-kanlah penantianku.

Sore ini ada senyumanmu

Desiran angin sore ini,
mengantarkan senyumanmu ke dalam sanubariku.

Lembut mengelus jantungku hingga berdegub kencang.

Membangkitkan rasa sayang yang tertidur dalam gelisah kerinduan.

Meyakinkan kehampaanku untuk selalu mencintaimu.

Aku sayang kamu.

Rabu, November 04, 2009

Puisi: Cinta Yang Tak Pernah Ada

Kamu tak pernah ada dalam nyata.

Kamu bukanlah apa dan siapa.

Kamu adalah sebuah kegalauan, yang membuat risau disetiap gerakku.

Kamu adalah cinta.

Yang hanya ada dalam khayalan, bukan untuk jadi nyata.

Sepenuh rasa yang tertanam padamu, takkan ada dalam kepastian asa.

Melayangkan sejuta angan-angan yang indah namun tanpa rasa.

Bencilah aku selama kebencian itu benar bagimu.

Dan sayangilah aku selama rasa sayang itu pantas untukku.


Ah!!! Percuma!!!

Untuk apa aku berharap sesuatu yang tak pernah ada

Cinta??? Aku tak kenal apa dan siapa itu cinta?

Aku tak mau cinta apabila yang aku dapat bukan bahagia.

Aku tak mau cinta apabila yang aku dapat sebuah kecewa.

Yang aku mau hanyalah ketulusan.

Masih adakah ketulusan??

Di mana?? Di mana??

Berikanlah aku jawaban.