Sore ini hujan, aku tak bergeming sedikitpun tentang perasaan ini terhadap ketidakberdayaanku dalam rindu
Sesaat angin meniupku dan ku terkenang akan dia, yang terindah dikala senyumnya menyentuhku
Hujan semakin deras, aku tak tahu harus melakukan apa..
Menelponnya aku tak bernyali, mengirim sms kepadanya seakan jemariku lumpuh hingga tak kuasa menekan keypad. Aku dibayangi seribu bimbang..aku payah!
Aku hanya diam hingga aku merasa jenuh dalam diam...
Hingga berhenti menulis ini...
Selesai
Jumat, Februari 20, 2009
Puisi: Cinta selayak lumpur
Untuk kesekian kalinya aku merasa lemah
Tak sanggup mempertahankan cinta ini
Tak kuasa dihadapkan pada sebuah ketidaksukaan yang bagiku memuakkan...memuakkan...
Dihantui 'siapa diriku?' setiap saat
Yang hanya merangkak di bawah dan terinjak
Karena aku ini 'lumpur', bukanlah 'biru'
Apakah aku harus menyebut ini sebuah pengkultusan kasta? yang mereka bangga-banggakan
Seyakin hati ini, raga ini, merekapun sama seperti manusia yang penuh keberuntungan
Dan hanya karena 'ketidak beruntungan', aku tak layak mendapat cinta dan menjadi bagian kecil dari mereka
Namun aku tak ingin merubah diriku menjadi kebanggaan, kebanggaan yang sementara...
Tak sanggup mempertahankan cinta ini
Tak kuasa dihadapkan pada sebuah ketidaksukaan yang bagiku memuakkan...memuakkan...
Dihantui 'siapa diriku?' setiap saat
Yang hanya merangkak di bawah dan terinjak
Karena aku ini 'lumpur', bukanlah 'biru'
Apakah aku harus menyebut ini sebuah pengkultusan kasta? yang mereka bangga-banggakan
Seyakin hati ini, raga ini, merekapun sama seperti manusia yang penuh keberuntungan
Dan hanya karena 'ketidak beruntungan', aku tak layak mendapat cinta dan menjadi bagian kecil dari mereka
Namun aku tak ingin merubah diriku menjadi kebanggaan, kebanggaan yang sementara...
Selasa, Februari 17, 2009
Puisi: Syair nan Pilu
Dalam kejujuran dan penuh harapan, syair ini dituliskan
Disertai kekecewaan namun bukanlah sebuah karya dari penghianatan
Derasnya ombak menghantam kapal 'kami'
Terombang ambing, menjadi separuh kisah 'kami'
Karena cinta tak mungkin lepas dari sebuah kenyataan
Dan menyatu tak mungkin jauh dari rintangan
Disertai kekecewaan namun bukanlah sebuah karya dari penghianatan
Derasnya ombak menghantam kapal 'kami'
Terombang ambing, menjadi separuh kisah 'kami'
Karena cinta tak mungkin lepas dari sebuah kenyataan
Dan menyatu tak mungkin jauh dari rintangan
Merobek hati ini, menjalaninya dengan indahnya mengikat jiwa
Aku mencintainya
Aku mencintainya
Aku mencintainya dengan sepenuh jiwa
Begitupun dia
Aku mencintainya
Aku mencintainya
Aku mencintainya dengan sepenuh jiwa
Begitupun dia
Dan..
Dua tebing, curam dan terjal menghadang di belakang dan hadapan
Aku pilu, mengapa mesti terjadi pada harapan cinta dua insan
Sehingga tangis selalu menemaninya
Dan ego selalu menemaniku
Dua tebing, curam dan terjal menghadang di belakang dan hadapan
Aku pilu, mengapa mesti terjadi pada harapan cinta dua insan
Sehingga tangis selalu menemaninya
Dan ego selalu menemaniku
Berdo'a pada Tuhan sebuah pasti, sebuah kewajiban
"Aku memohon, jangan pisahkan"
"Aku memohon, cinta ini disatukan"
"Aku memohon, jangan pisahkan"
"Aku memohon, cinta ini disatukan"
Aku tak sanggup untuk melanjutkan
Aku berusaha sabar untuk merelakan
Kisah ini berhenti sampai di sini
Hening...
Aku berusaha sabar untuk merelakan
Kisah ini berhenti sampai di sini
Hening...
Puisi: Ratapan Asa
DAN SEMUA TAK HARUS TERAIH. CINTA YANG KU DAMBAKAN ADA
AKU TERKUNGKUNG DALAM KEHILANGAN YANG DIPASTIKAN ITU ADALAH TAKDIR
HILANG DALAM SESAAT SETELAH MENANTI SEPARUH HIDUPKU
SELAMAT TINGGAL...
AKU TERKUNGKUNG DALAM KEHILANGAN YANG DIPASTIKAN ITU ADALAH TAKDIR
HILANG DALAM SESAAT SETELAH MENANTI SEPARUH HIDUPKU
SELAMAT TINGGAL...
Langganan:
Postingan (Atom)