Rabu, September 01, 2010

Aku penyair yang abadi.

Saat hati, memantau makna yang elok.

Mendaki uraian kata yang terjal di kaki langit.

Tertegun pada hampa yang luas meresah di jiwa.

Aku penyair yang kosong.

Tanpa tuan, aku belajar.

Mengalirkan segenap rasa yang tertuang.

Pada pena yang jumawa disetiap lugasnya.

Aku penyair yang pasti.

Rasanya ingin ku ubah dunia ini serba hijau.

Meskipun yang ada hanyalah terik.

Meresapi gundahnya semesta.

Aku penyair yang membumi.

Pada cinta, semua tertuju.

Saat satu senyuman merubah segala.

Gapai hakikat pada hidup.

Aku penyair yang abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar