DITULIS OLEH AKU SEORANG JAKA KRISNADI.
UNTUK AKU SEORANG JAKA KRISNADI.
Untuk aku renungkan disaat ketidakberdayaanku sekarang.
Biarlah do'a-do'a yang menjadi saksi tentang kepasrahanku, ketulusanku akan hal meluruskan niat untuk melaksanakan itikad baik ini dapat menjadi penuntunku, penunjuk jalan hati dari kelemahan yang dapat menjatuhkan aku sebagai ciptaanNya.
Berpikir mendasar dari secuil pengetahuan sebagai manusia, aku sadar bahwa Allah Maha Bijaksana dan Maha Pemurah, tatkala aku yang sombong sebagai ciptaanNya, dengan segala yang aku punya, sebutir harta dan lumpur tahta, sangat tak bijaksana ketika aku hanya memilih untuk hidup dengan semestinya seperti yang aku mau dan aku impi-impikan. Betapa Allah Maha Bijaksana ketika hambaNya memohon dengan menangis, padahal sebelumnya dia telah menghina Allah dengan kelupaannya pada Allah. Namun Allah tetap mengabulkan do'a hambaNya dengan segala sifatnya yang sempurna di atas sempurna.
Maha Pemurah dalam memberi keleluasaan yang tak memberatkan hambaNya dalam berbuat segala kebaikan.
Renungkan... Diriku sebagai manusia yang sedang mempunyai itikad baik, untuk mendapat ridho Allah. Saya tekankan kembali yaitu 'UNTUK MENDAPAT RIDHO ALLAH', bukan tepuk tangan dari sesama manusia yang bagiku itu semu dan hanya membuatku bangga tetapi sebenarnya tak dipandang di mata Allah.
Sebagai perumpamaan, aku manusia yang pada dasarnya baik tapi seiring waktu aku berubah menjadi angkuh karena lupa atas apa yang aku dapat itu adalah karunia Allah. Kemudian..kemudian ada yang datang padaku dengan niat baik yang tulus untuk menjadi teman sekaligus sahabat untukku hingga sehat dan sakitku, hingga sedih dan suka bersamaku, tapi aku tahu (dengan sedikit ilmu) dan melihat (dengan mata kesombongan) bahwa dia tak pantas untuk menjadi teman apalagi sahabatku, dan aku menolaknya serta mengusirnya dari hadapanku.
Itulah aku... Itulah diriku...
Itulah sifatku sebagai manusia...
Bagaimana apabila kondisinya berbalik kepada kita??? Ketika memiliki niat baik dengan segenggam ikhlas yang mulia di mata Allah, kemudian datang dan mengharap ketulusan pada orang lain, lalu ditolak dan diusir. Orang baik akan tersenyum, tapi orang baik juga bisa menjadi sakit hatinya. Orang baik akan bersabar dan menerima serta pergi dengan do'a yang baik untuk orang yang mengusirnya.
Itulah diriku...
Itulah sifatku sebagai manusia...
Belajarnya ilmu Allah, berguru kepada Muhammad Rasul Allah, seorang teladan,yang memiliki sifat dan akhlak seperti Al-qur'an.
Ketika Allah Maha Bijaksana, mengapa kita tidak.
Ketika Allah Maha Pemurah, mengapa kita tidak.
Allah telah mengirimkan Muhammad sebagai 'CONTOH' bahwa manusia juga mampu memiliki sifat bijaksana dan pemurah.
Dengan tujuan agar umatnya mengikuti/MENELADANI sifat beliau.
Tentunya diriku adalah umat Muhammad kan???
Karena aku meyakini Islam sebagai agamaku, maka aku meyakini Allah adalah tuhanku dan Muhammad adalah Rasul yang menjadi TELADAN untuk diriku.
Berarti, mutlak dan pasti bahwa aku mampu untuk bijaksana dan pemurah terhadap sesama manusia, karena yang aku cari seharusnya adalah Ridho Allah. BUKAN TEPUK TANGAN MANUSIA LAINNYA YANG BERGEMA DENGAN KEANGKUHAN.
Sungguh aku merenungkan ini, untuk diriku khususnya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar