Selasa, Juli 06, 2010

Dia isteriku.

Bila hujan adalah sebuah keharusan yang pasti diturunkan.

Begitu hatiku semestinya milikmu.

Begitu pula ragaku, serta senyumku.

Aku ingin memujamu sebatas cinta sehidup dan mati.

Memastikan bahwa engkaulah wanita untukku di dunia ini.

Saat ku pinang engkau dengan keharuan.

Ku kecup dengan kecintaan dan ku genggam dengan harapan.

Tetaplah menjadi milikku seutuhnya.

Cincin di jemari manismu, jagalah hingga bumi tak lagi ada sinarnya.

Dalam hujan yang ku anggap sebagai anugerah, seorang wanita yang sangat ku cintai tetap dalam kesetiaan.

Yang ingin selalu ku peluk atas nama Keagungan Tuhan.

Seorang isteri yang tak harus menjadi mentari di siang hari, dan tak mesti menjadi bintang di malam2ku.

Cukuplah sebagai pengingatku untuk selalu bersyukur dalam hidup.

Sebagai guru untuk anak-anakku kelak.

Engkau isteriku yang Tuhan ciptakan untukku.

Dan aku patut bersyukur, bahwa kesetiaan adalah ketulusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar