Selasa, Juli 06, 2010

Tolak angin, dangdut dan cinta

Aku adalah sang pujangga.

Aku ingin
menjadi angin, merasuki setiap tubuh insani yang
lelah.

Hingga sebuah koin akan menamparku,
menjadikanku guratan-guratan merah di
punggung mereka.

Dan keaadaan akan
menyadarkan mereka, bahwa hanya orang pintar
yang minum Tolak Angin


Aku adalah seorang pujangga.

Aku ingin menjadi gendang dan seruling, mengiringi pinggul-pinggul para biduan yang bergoyang.

Sehingga terpancing lah hasrat mereka yang melihat goyangan itu, mengalir lah air liur dari mulut mereka.

Dan keadaan akan memaksa mereka, bahwa dangdut itu lebih baik dari jazz ataupun blues.


Aku adalah si pujangga.

Aku ingin berdansa dengan Cinderella, bersama sepatu kacanya yang berkilau, menjadikan aku pangeran satu malam saja.

Hingga usai, akan ku bawa sepatu kaca itu kepada isteriku dan memakaikan di kakinya.

Dan keadaan akan membuat dia berfikir, bahwa aku sangat mencintainya.

Aku adalah pujangga.

Yang bersenjatakan 3 pesona.

Tolak angin, dangdut dan cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar