Minggu, Mei 16, 2010

Adalah tawa dan tangis

Cinta tak seperti aritmatika, terangkai dalam rumus yang baku.

Sebuah peletakan yang tak teratur, yang ada tercipta kacau di setiap helai perasaan.


Kesederhanaannya menggugah semesta dan mematahkan logika fisika, ketika jejak-jejaknya melangkah dengan tulus.


Yang membuat sang Arjuna mengalahkan Rahwana, disitu ada cinta yang kuat.


Yang membuat Gibran menari dalam goresan-goresan pena, melekukan bait-bait yang kokoh, hingga jiwa mengeluh dari hantaman makna.


Adakah arti yang lebih indah ataupun menyakitkan dari kata cinta?


Luasnya langit tak akan mampu memuatnya, tetapi satu sikap dapat mengartikannya.


Dalam tawa dan tangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar