Sepasang gigi kelinci dipagi hari, menemani lamunanku yang datar.
Berbagai makna yang ku tak bisa, ku tak mampu, ku tak sanggup, ku tak kuasa dan tak sempat ku genggam.
Dan terukir kisah sedih diantara harapan yang meninggi.
Sampai air mata tak meragu untuk meluap.
Memang telah hilang.
Hingga suatu saat, awan tak lagi mungkin menggambarkan senyumannya.
Sekejap akupun hening...
Minggu, Mei 16, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar