Minggu, Mei 16, 2010

Jingga itu adalah dirimu

Biarkan mengalir seperti air, kalimat yang terukir tentang dirimu.

Bersenggama bersama cinta dan air mata.


Penyair yang tak berpengetahuan adalah aku.


Dan seorang wanita yang menggugah hatiku adalah kamu.


Pesonanya membuatku menoleh sejenak dan bersemayam di hati selamanya.



Jujur, saat ini batinku menangis.


Namun tertahan air mataku di jendela mata.


Senyumku yang gusar dari terpaan cinta, ketika sampai saat ini kau bersamaku.


Bahagia ini selalu berlebih, apapun itu sebuah hakikat.



Bagaimana sanggup aku menolak sebuah anugerah.


Dan mana mungkin aku meninggalkan sebuah jingga, apabila jingga itu adalah dirimu.


Kau datang dari tempat yang tak terduga.


Saat hati ini butuh cahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar