Sentuh ranah kalbu di perlintasan anganku.
Menggeliat sekejap tanpa rasa.
Senyumanmu, itu.
Menebar, tanpa arah namun penuh pesona.
Mencabik semua asa yang indah.
Senyumanmu, itu.
Terasa pedih, melemahkan ambisiku yang sebatas pada satu garis.
Sebuah waktu.
Senyumanmu, itu.
Menyudutkan hijaunya jantung hati.
Tak kuasa, aku berpaling.
Dari senyumanmu, itu.
Rabu, Agustus 18, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar