Sesuatu yang berwarna pucat telah merenggut bunga cinta dariku
Dengan amarah yang menggelegar dia bersembunyi di balik tipu muslihatnya
Memerahlah wajahnya, menutupi wajahnya yang pucat, seketika merubah menjadi bunglon yang berjingkak ria, seraya memaki diriku dengan amarahnya yang terlihat seperti orang gila
Sesuatu yang berwarna pucat itu telah lama menyelinap dengan hasrat lemah dan kepalsuan, mengincar bunga cintaku yang indah di pangkuanku
Dalam amarahnya, makiannya, ku amati matanya yang terselubung 'hahaha akhirnya aku dapatkan bunga cinta milikmu!!' ya, aku mendengar bahasa hatinya yang mungkin berwarna pucat juga
Ku biarkan dia menari-nari dalam amarahnya yang palsu
Tertulis jelas di bagian kulit antara alis matanya dan rambut tipisnya, bagian itu sangat luas, seperti kaca yang memantul ketika terkena sinar matahari..
Dibagian itu tertulis 'Akulah Sang Perenggut Bunga Cintamu!!'
Bagian itu juga ikut memerah ketika dia marah, aku tertawa terbahak-bahak dalam benakku melihatnya.
Waktu pun menjawab sudah, kini sesuatu yang berwarna pucat itu sedang memberikan pupuk semu yang tak abadi, aku tahu tentang semua
Sesuatu yang berwarna pucat sedang bermain-main dengan bekas bunga cintaku
Sekarang biarkanlah semua terjadi, dan aku patut berhati-hati, mungkin sesuatu yang berwarna pucat itu hendak merenggut bunga cintaku selanjutnya
Memang pandai berkamuflase, dasar kau makhluk berwarna pucat
Kalau sampai terjadi lagi, akan ku jitak bagian antara alis dan rambutnya itu
Akan ku jitak dengan balok kayu!
Senin, Desember 28, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar