Senin, Desember 21, 2009

Dia milikku..

Aku merona, dan dia tersipu... malu...

Aku terpesona, dan dia merindu... selalu...

Aku menyapa, dan dia mensyahdu, merdu... dia melayangkan aku...


Semua tak terlaksana dengan kesesuaian yang tertera dalam benak..

Hanya permisi sejenak kemudian pudar... tak berbekas namun sangatlah dalam

Teramat dalam...


Tetapi tatapannya sangatlah jelas, dan penuh akan syarat ketulusan

Ternyata dia adalah sebuah karya, cipta dari yang Kuasa...

Dia biduan, yang menyendiri dan tegas dalam harapan


Betapa bait-bait ini sangat sukar untuk dimengerti

Aku pun sungkan untuk memahami, hanya di hati saja ini tersimpan


Dia pulang, dan aku berpaling melawan arah jalannya

Hanya seutas benang merah yang mengikat di jari manisnya dan jari manis ku

Seutas benang yang terbuat dari keteguhan penantian seorang pria kepada biduan


Dia milikku, harus selamanya..harus selamanya...

Jangan terlalu dipikir dan dibayangkan

Ini diluar kemampuan daya pikir insani

Hanya waktu, hanya takdir, yang akan menjawab semua

Tetapi dia harus menjadi milikku

Dan aku masih terpesona.. pada dia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar