Mungkin telah aku padamkan asa dan perasaanku padamu
Karena aku tak ingin hati ini terlarut dalam ambisi berlebih untuk meraih dirimu, sehingga aku digelapkan oleh nafsu cinta semu yang membuat aku lupa akan Allah
Kau pernah mengatakan kepadaku untuk menanti dirimu sampai saatnya tiba..
Ya, aku menyadari dan aku menyanggupi untuk menantimu.. Dan aku coba merubah penantian ini dalam sketsa yang mulia tanpa ambisi yang berlebih..
Merangkai penantian yang suci di penglihatanNya untuk 1 (satu), 2 (dua), atau 3 (tiga) tahun ke depan untuk mendapatkanmu, akan aku tempuh itu
Bila syair-syairku terhenti sejenak,
tak berarti aku melupakanmu, aku akan mengingatmu dalam do'a-do'a yang ku haturkan padaNya..
Ijinkan aku berkunjung ke tempatmu 1 (satu) bulan sekali, untuk bersilaturahmi dengan keluargamu dan sekedar melihat senyummu yang indah
Sungguh aku ingin membangun cita-cita ini denganmu, mengarungi bahtera hidup bersamamu, kuatkanlah langkahku dalam penantian ini, untukmu..
Maafkan jika syair-syairku terhenti dan asaku terbendung, aku hanya ingin biasa saja dan tak berlebihan
Yakinkan diriku bahwa dirimu patut untuk ku miliki
Dan do'akan aku agar menjadi insan yang baik di mata Allah agar layak menjadi seorang pemimpin dan pendamping di hidupmu..
Tulisan ini adalah jawaban dari pertanyaan yang kau utarakan kepadaku mengenai salam perpisahan..
Aku mohon pahamilah ini, dan mengertilah perasaanku ini sedang berusaha tulus padamu..
Senin, Desember 21, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar